Ciri Makanan Tidak Layak Konsumsi

Ciri makanan tidak layak konsumsi

ciri makanan tidak layak konsumsi apa saja dan bagaimana menghindarinya?

Makanan tak layak konsumsi sering identik dengan makanan basi. Arti kata basi sendiri menurut kamus besar bahasa indonesia adalah 1 mulai berbau tidak sedap atau berasa masam krn sudah mengalami proses pembusukan (tt makanan): “nasi itu sudah Basi , jangan dimakan; 2 tidak baru lagi; sudah lama diketahui atau dibicarakan orang: malas rasanya mendengarkan cerita yg sudah Basi.

Makanan tak layak konsumsi
ciri makanan tidak layak konsumsi

Dan makanan basi adalah makanan yang sudah mengalami pembusukan dan menimbulkan bau tak sedap. Atau makanan yang sudah tidak segar lagi karna penyimpanan yang salah.

Ciri – ciri makanan tidak layak konsumsi

Secara garis besar ciri makanan basi ada tiga yaitu

  1. Bau tak sedap. Proses pembusukan terjadi akibat adanya aktivitas enzim yang merombak komponen bahan
    pangan hingga terbentuk senyawa yang aromanya
    tidak disukai. Aroma tersebut merupakan gabungan
    dari sejumlah senyawa hasil proses pembusukan.
    Selama proses pembusukan, enzim akan merombak
    karbohidrat secara bertahap menjadi alkohol dan
    akhirnya membentuk asam butirat dan gas metan.
  2. Berubah warna dan tekstur. Ciri makanan basi yang kedua adalah berubah warna dan tekstur. Perubahan warna pada makanan dengan mudah kita kenali pada roti yang disimpan lama. Perubahan warna yang disebabkan oleh jamur yang tumbuh pada roti sebagai ciri bahwa makanan tersebut sudah basi. Dan untuk perubahan struktur sendiri bisa menjadi ciri-ciri makanan sudah basi bisa kita dapati pada nasi. Nasi yang disimpan lama maka akan perlahan-lahan akan berubah struktur yang tadinya kenyal menjadi bergetah, berlendir ataupun berair.
  3. Berubah rasa. Dan ciri yang ketiga dari makanan basi adalah berubah rasa. Ciri ini dapat kita temukan pada susu yang biasanya disimpan lebih dari sehari di ruang terbuka maka rasanya akan berubah masam.

Ketiga ciri-ciri diatas biasanya kita indikasikan bahwa makanan yang akan kita konsumsi sudah tidak layak atau telah basi.

Adapun beberapa bakteri dan virus yang biasa kita temukan pada makanan yaitu

Salmonella

Salmonella adalah kelompok bakteri yang paling sering menyebabkan diare karena keracunan makanan. Kontaminasi Salmonella diakibatkan karena kebersihan yang buruk serta pengolahan makanan yang tidak benar.

Salmonela adalah kelompok bakteri yang banyak ditemukan di telur setengah matang, daging, dan terkadang sayur dan buah yang tidak dicuci bersih. Infeksi bakteri ini menyebabkan gejala demam, diare, sakit perut, dan nyeri kepala. Kebanyakan orang akan sembuh tanpa obat, tetapi infeksi salmonela bisa serius pada lansia, anak-anak dan penderita penyakit kronik

Cara mencegah: pastikan semua makanan Anda dimasak hingga matang sempurna. Cuci buah dan sayuran sebelum diolah. Hindari susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.

Escherichia coli ( E.coli )

Bakteri Escherichia coli (E.coli) adalah bakteri yang biasanya hidup di dalam usus manusia dan hewan. Walau kebanyakan jenis E.coli hanya menyebabkan diare ringan, beberapa jenis tertentu seperti E.coli O157:H7 dapat menyebabkan infeksi usus serius yang mengakibatkan diare, sakit perut, dan demam.

Cara mencegah : jaga kebersihan dapur dan diri Anda ketika sedang mengolah makanan. Hindari kontaminasi silang saat mengolah dan memasak makanan, misalnya tidak menggunakan pisau dan talenan untuk daging dan sayuran secara bergantian. Pastikan juga semua makanan yang Anda konsumsi matang dengan sempurna.

Pesan katering untuk acara pernikahan klik disini

Campylobacter

Campylobacter adalah bakteri penyebab kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan diare. Sebagian besar, kontaminasi makanan ini terjadi akibat makanan tidak dimasak dengan benar. Mendinginkan atau membekukan makanan tidak membuat bakteri jenis ini hilang.

Cara mencegah : Pastikan kalau Anda sudah mencuci tangan sebelum mengolah makanan. Sebaiknya makanan dimasak hinga matang dan jangan mencuci daging mentah di bawah air yang mengalir. Bahan makanan yang perlu dicuci sebelum dimakan atau dimasak adalah sayur dan buah-buahan.

Staphylococcus aureus

Bakteri ini banyak ditemukan pada permukaan kulit, lubang hidung, serta bagian tenggorokan dalam tubuh manusia dan hewan. Bakteri ini akan berubah ganas apabila terdapat pada makanan. Gejala yang ditimbulkan jika mengalami infeksi ini adalah diare, nyeri dan kram perut, hingga mual dan muntah. Makanan yang biasanya mengandung tinggi Staphylococcus aureus adalah makanan yang diolah langsung dengan tangan, misalnya saja salad, roti isi, dan berbagai produk kue dan roti.

Cara mencegah : cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabut sebelum Anda menyiapkan makanan. Jangan mengolah makanan atau pergi ke dapur jika Anda sedang mengalami infeksi mata atau hidung.

Pesan katering murah di makassar klik disini

Norovirus

Norovirus adalah virus penyebab gastreonteritis ( penyakit yang memicu inflamasi diperut dan usus ). Sebagian orang menyebutnya flu perut. Gejalanya antara lain mual, sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, demam, dan kelelahan, yang berlangsung beberapa hari. Kebanyakan orang bisa pulih dengan cepat, tetapi pada mereka yang kurang minum untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah dan diare, diperlukan infus.
Cara mencegah : cucilah tangan dengan sabun sebelum makan, bersihkan secara rutin dengan disinfektan permukaan di dapur dan kamar mandi.

Clostridium perfringens

Clostridium perfringens merupakan jenis bakteri yang sangat mudah dan cepat berkembang. Bayi, anak-anak, serta orang lanjut usia sangat rentan untuk terserang bakteri ini. Gejala akan timbul 12 jam setelah keracunan makanan yang terkontaminasi Clostridium. Salah satu jenis Clostridium dapat menyebabkan botulisme, keracunan makanan yang mematikan.

Cara mencegah : Masak makanan dengan suhu yang sesuai, hindari memasak atau mengolah makanan dalam suhu 4-60 derajat celcius. Pastikan kalau Anda memasak, minimal suhu yang harus tercapai adalah 60 derajat celcius. Sementara, kalau ingin mendinginkan makanan, suhu ruangan atau lemari pendingin Anda harus kurang dari 4 derajat celcius.

Listeria

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang ditemukan di tanah, air dan makanan mentah serta olahan dan juga susu yang tidak doipasteurisasi. Gejala kontaminasi antara lain demam dan menggigil, sakit kepala, mual, dan nyeri perut

Cara mencegah : mencuci bersih buah yang keras seperti melon atau mentimun. Bersihkan secara berkala kulkas dan pisahkan produk makanan matang dan mentah.

Toksoplasma

Kebanyakan orang terinfeksi toksoplasma setelah kontak dengan feses kucing yang membawa parasit, mengonsumsi daging yang belum matang, atau minum air yang terkontaminasi

Cara mencegah : Memasak makanan hingga matang adalah cara terbaik untuk mencegah bakteri ini.

Dengan pengolahan makanan yang tepat anda dapat menghindarkan diri dan keluarga anda dari kontaminasi berbagai macam bakteri. Dan tentunya mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Terima kasih sudah membaca ciri makanan tidak layak konsumsi di blog dawa catering sampai jumpa pada blog selanjutnya

 

 

Sumber :  kbbi online dan berbagai sumber

2 Comments Add yours

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *